HIPOTESIS
Menurut Wikipedia Hipotesis atau
hipotesa adalah jawabansementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga
karena masih harus dibuktikan kebenarannya menurut Sutrisno Hadi Hipotesis
adalah tentang pemecahan masalah. Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan
dugaan/anggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk
menyelesaikan suatu masalah. Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol
atau hipotesis awal. Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah
dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih
perlu diuji melalui beberapa pengujian. Apakah faktor-faktor yang disebutkan
dalam penelitian mampu untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis.
Namun secara bahasa, hipotesis berasal dari bahasa Yunani dimana kata
“hypo” yang artinya di bawah, dan “thesis” yang artinya pendirian, pendapat
yang ditegakkan. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan mengenai definisi
hipotesis secara bahasa adalah suatu pernyataan ilmiah yang digunakan dalam
rangka kegiatan ilmiah yang sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dimana
kebenarannya masih belum terbukti atau dikatakan masih perlu diuji
kebenarannya. Pengertian hipotesis menurut beberapa ahli yaitu Sutrisno Hadi
adalah tentang pemecahan masalah dimana seringkali peneliti tidak dapat
memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan
diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Kegunaan Hipotesis
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan menentukan arah dan
tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas juga mengenai
kegunaan hipotesis itu sendiri. Hipotesis merupakan elemen penting dalam
penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat beberapa alasan
utama yang mendukung pandangan ini :
a) Hipotesis memberikan suatu
pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji
dalam penelitian
b) Hipotesis memberikan arah
dan tujuan dalam penelitian
c) Hipotesis dapat dikatakan
sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang
digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d) Untuk mengetahui apakah memang
secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel
yang diteliti
e) Hipotesis memberikan kerangka
untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat memudahkan peneliti jika
mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang
relevan dengan hipotesis tersebut.
f) Hipotesis merupakan tujuan
khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian hipotesis juga
menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut.
Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang
harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada
hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
g) Hipotesis memberikan penjelasan
sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam
suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai
masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar
mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar
hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan
generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami
persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data
dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan
memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat
diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka
hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
Ciri-ciri hipotesis yang baik
Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan
benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan atau membiaskan hasil
penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika
hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,
melainkan juga sukar diuji secara nyata.
Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus
memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
* Dinyatakan dalam Kalimat yang Tegas
* Dapat diuji secara ilmiah.
* Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.
· Hipotesis harus
menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang
memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat
secara eksplisit.
4. Macam-macam hipotesis Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a) Hipotesis penelitian / hipotesis kerja
Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar
peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini
peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara
empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya
selama melakukan penelitian.
b) Hipotesis operasional
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya
peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya,
tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat
belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu
peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau
secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena
peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis
penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
c) Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk
notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi
dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Macam-macam pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan
atas analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun dari observasi.
Dalam statistika sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin
disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang
sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi
analisa data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat
berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan
yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar. Berikut ini adalah macam-macam
pengujian hipotesis
a. Berdasarkan Jenis Parameternya
· Pengujian hipotesis tentang rata-rata (Uji 2 sampel berpasangan)
· Pengujian hipotesis tentang proporsi (
· Pengujian hipotesis tentang varians (ANOVA)
b. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
·Pengujian sampel besar (n > 30)
·Pengujian sampel kecil (n ≤ 30)
c. Berdasarkan Jenis Distribusinya
·Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
·Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
·Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 (chi-square)
·Pengujian hipotesis dengan distrbusi F (F-ratio)
d. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
·Pengujian hipótesis dua pihak (two tail test)
·Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
·Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar